Menjadi tukang taman, bisa jadi bukan cita cita sejak kecil pak Indrawan seorang tukang taman dari Jogja bagian selatan ini. Seperti orang pada umumnya, awalnya dia berkeinginan menjadi orang kantoran ataupun PNS di lingkungan pemerintah setempat. Namun, karena situasi dan kondisi Pak Indrawan menerjuni dunia tata taman hingga kini.
Biasanya, untuk menjadi tukang taman diawali dengan menjadi tukang batu untuk bangunan rumah. Dari sini kelincahan menggunakan cetok dan kuas terasah dengan beriringnya waktu.
Seperti halnya dengan Pak Indrawan, setelah sekian lama menjadi tukang batu dia berkenalan dengan salah seorang seniman yang kebetulan berada satu kawasan di Desa Wisata Kasongan Yogyakarta.
Berawal dengan membantu pekerjaan batu, sang seniman membagikan sebagian ilmunya bagaimana membuat sebuah kontur dan lekukan dengan corak batu alami. Setelah sekian lama belajar, ilmu pertamanan pun terkuasai dengan matang
Sebuah negoisasi pembuatan taman kampung di Klaten Selatan. |
Memilih tukang taman yang berpengalaman tentu sangat mempengaruhi hasil proyek pembuatan taman. Goresan dan pahatan di dinding semen berpadu dengan cat akan menjadikan taman terlihat indah atau bahkan kontras.
Jenis taman sangat beragam dan bervariasi. Tipe rumah sangat berpengaruh dengan corak taman dinding atau taman luar yang akan dibuat. Jika menggunakan tenaga tukang yang belum terlatih kemungkinan besar akan membuat hasil tidak maksimal.
Pemesan taman berkonsultasi dengan untuk proyek yang akan dilaksanakan. |
Taman dinding bercorak tebing dengan variasi bebatuan natural, tanaman dan pancuran menjadi tren beberapa waktu silam. Dengan berjalannya waktu, tren bergeser setelah banyak orang beralih membangun rumah dengan gaya minimalis.
Taman dinding dengan corak tebing berpadu pancuran, batu dan kolam |
Pembuatan taman tebing relatif lebih murah, karena bahan pembuatannya dari semen dan pasir. Setelah sket selesai baru di perbagus finising dengan cat warna warni alami.
taman memanfaatkan pojok ruang. |
** Foto foto diambil dari google.com
Bantul, 13/02/2018
0 komentar:
Posting Komentar