Bahkan, ada sebuah hadist yang isinya kurang lebih, barang siapa yang bertandang ke rumah seseorang tanpa ada tendensi sesuatupun maka Allah akan mengampuni dosa dosanya.
Namun, bagi kita yang biasa jalan jalan dan bersilaturahmi hal tersebut menjadi pelecut untuk sering pergi melancong dengan dalih silaturahmi. gak ada salahnya kan...??
Aku & Menara Kudus. |
Ketika aku masih SD agenda untuk ke Kudus menjadi agenda yang begitu ditunggu tunggu. Perjalanan melewati Secang, Ambarawa semarang. Melewati pemandangan hutan, perbukitan dan jalan turun berkelok menjadi sesuatu yang sangat indah. Apalagi nanti bisa diceritakan ke teman SD yang jarang jalan jalan.
Sepanjang kota semarang dan Demak waktu itu banyak melihat orang orang mandi di sepanjang sungai pinggir jalan. Namun sekarang sudah susah untuk ditemui.
Jalan jalan kota Kudus masih sejuk seperti dulu. |
Nama yang aku ingat adalah Pasar Kliwon, Pabrik Nojorono, Pasar Cangkerep dan tentu saja kampung Nganguk Pengapon.
Di gang ini dulu ada pasar pagi, namanya pasar Cangkerep dimana bude ku berjualan jamu. |
Lama tidak ke sini, aku ingin untuk segera sampai ke rumah bude. Sudah memasuki kampung Bude, yaitu Nganguk Pengapon. Memasuki gang gang kecil yang aku sudah tidak ingat lagi. Hanya berbekal insting dan kira kira. Hingga sampai sebuah masjid.
"Nah..ini keliatannya masjid yang dekat rumah bude. Kalo ujungnya adalah gang pinggir sungai maka dipastikan sudah sampai." Batinku.
Alhamdulillah benar dugaanku. Sampai sebuah sungai yang membelah kampung, berkelok. Kelokannya menuju ke gang ke rumah bude. Petualangan berakhir dengan manis.
Menara Kudus. |
Bedug Masjid agung Kudus |
Gerbang Menuju Masjid Komplek Menara Kudus. |
Semoga suatu saat nanti bisa berkunjung ke kota ini. Syukur bisa berkumpul bersama keluarga di Kudus.
0 komentar:
Posting Komentar