Rabu, 14 November 2018

Nikmati Sensasi di Masjid Ini

Ada beberapa masjid megah dan indah di kawasan Kabupaten Sleman. Belum lama berdiri dan langsung terkenal adalah Masjid Suciati. Malah sebagian orang meluangkan waktu berwisata di masjid ini.

Masjid Suciati berada di Jalan Gito Gati dekat dengan Alun alun dan kompleks perkantoran Kab Sleman. Dibangun oleh seorang pengusaha ayam, Ibu Suciati Saliman.

Selain Masjid Suciati beberapa kampus di kawasan Sleman tidak kalah megahnya. Masjid Kampus UII Masjid Ulil Albab, Masjid Kampus UGM dan tidak lama lagi Masjid Rumah Sakit dr Sardjito masih dalam tahap pemugaran.
Masjid Baitunnur Ngaglik Sleman.

Namun, menurutku ada sebuah masjid yang indah di kawasan Kabupaten Sleman. Berada di Jalan Kaliurang Km 10,5 berada di Kampung Sardonoharjo Rt 02 Ngalangan Sinduharjo Ngaglik Sleman. Namanya Masjid Jami' Baitunur.

Sampeyan pernah kesini?

Beberapa poin yang membuat masjid ini mempunyai nilai plus di banding masjid yang lain. (menurut aku ya hehe)

1. Letak masjid tidak berada disisi jalan raya, menjadikan suasana beribadah lebih khusuk dan tenang.

2. Tempat parkir yang begitu luas, memanjakan para pembawa kendaraan mobil dan motor.

3. Lingkungan parkir rimbun dengan pepohonan tertata rapi, bersih dan rindang. Kendaraan dijamin tidak panas.

4. Di bawah masjid terdapat sungai yang airnya mengalir alami. Berada di dalam masjid suasana syahdu dan sejuk. Udara panas akan tersapu angin dan air yang mengalir di bawahnya. Tanpa harus memasang AC pendingin.

5. Gemericik air sungai menambah suasana terkesan berada di alam pedesaan yang menentramkan.

6. Imam masjid bersuara merdu enak untuk di nikmati .

Ada seorang temen yang mengatakan, jika masjid ini berscore paling tinggi diantara masjid yang berada di Jalan Kaliurang Yogyakarta.

Jika sampeyan penasaran, silakan sekali waktu mampir ke masjid ini. Ancer ancernya, sebelah utara Pasar Gentan masih ke utara. Setelah Swalayan mina utaranya ada pintu gerbang masuk kampung. Masuk ke gerbang itu. Masjid berada di sebelah selatan jalan.

Apakah adalagi masjid yang senyaman ini???

Minggu, 04 November 2018

Gowes Perdana : Green Banyon

Hari Ahad 04 November 2018 Jam 05.00 tet temen temen sudah ngumpul di halaman masjid Baitul Muqoddimah Bantul.

Even gowes bareng bapak remaja dan anak anak baru pertama di laksanakan. Menyenangkan memang.

Rute yang ditempuhpun ternyata luar biasa meski hanya dekat dekat lingkungan rumah.
Jam 05.00 sudah ontime ngumpul.
Start dari masjid Agung manunggal Bantul melajur lewat jalan raya Bantul hingga perempatan Gardu Wisata Kasongan.  Sampai di depan pohon Ringin berhenti sejenak untuk minum.

Rehat di depan pohon Ringin kasongan.



Jalur perpulangan setelah melewati Desa Wisata Kasongan menyisir pinggir sebelah barat sampai ke Dusun Kalipucang. Dari sini ada jembatan baru, melalui persawahan yang tidak begitu luas memasuki kampung Pendowo.

Dari ujung kampung masuk ke arah barat sampai pada sebuah jalan kecil diapit Sungai Bedog dan salurah air Pendowo jalan lurus ke selatan.

Tepat sampai aspal jalan Kalangan belok ke kanan menuruni diatas jembatan kali Bedog hingga ke ujung pertigaan. Sampai pertigaan Kalangan ambil ke kanan lurus sampai gerbang kampung Jipangan.

Pedukuhan Jipangan terkenal sebagai sentra kerajinan Kipas dari bambu. Disinilah ada obyek wisata yang sedang di garap.


Setelah memasuki Gerbang Kampung Jipangan pas di pertigaan ada tempat untuk parkir. Menuju area wisata yang sedang di garap di sebelah selatan Bendungan Pendowo.

Berada di belakang kampung Banyon, lebih asyik kalau di namai Green Banyon (sekedar usaulan nama pak) namanya sudah cukup menjual. hehe...

Rumpun Bambu Petung berada di area ini.
Rumpun Bambu Petung.
Dibagian atas sudah di bangun Gazebo gazebo permanen untuk peristirahatan.


Menuruni dari tempat gazebo ke bawah melalui jalur jalan setapak menuju area cukup luas. Cocok untuk arena permainan dan outbond. Karena belum tergarap pagi itu terlihat daun empring bertebaran disana sini.


Area Out Bound.
Karena sedang musim kemarau, debit air sungai Bedog berkurang drastis. terlihat sebagian dasar sungai dan tebing di pinggiran sungai.


Tebing sungai Bedog terlihat berkarang karena debit air Sungai berkurang karena kemarau.

Kondisi air seperti ini tidak memungkinkan untuk kegiatan Rafting disini. Bisa bisa perahu karet mogok di perjalanan.



Inilah penampakan Bendungan Pendowo dari area calon obyek wisata Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul.
Air terlihat jernih dan bening tanpa aliran limbah dari pabrik gula Madukismo.
Berada di kawasan obyek wisata yang berada disekitarnya, sangat mendukung untuk pengembangan obyek ini. Dekat dengan Obyek Wisata Goa Selarong, Desa Wisata Kasongan maupun Kampung kerajinan Krebet Pajangan.

Tentu di perlukan kerja keras semua pihak untuk mengangkat calon obyek wisata ini, Green Banyon. hehehe..

Bantul 04 November 2018

Sabtu, 03 November 2018

Belajar Semangat dari Bu Pairah

Semangat mengaji di kalangan ibu ibu memang luar biasa. Di mana tempat hampir semua majelis taklim di penuhi ibu ibu. Demikian pula di salah satu majelis taklim pembelajaran baca al qur’an di salah satu kampung di Kecamatan Minggir Sleman.
Ibu ibu bersemangat mengaji. Foto : koleksi pribadi

Salah satu dari peserta adalah Bu Pairah usia sekitar 74 tahun. Kerinduan yang dalam untuk bisa membaca Al Qur’an melecut semangat dan rintangan yang ada.

Karena di kampungnya tidak ada tempat untuk belajar membaca Al Qur’an, maka beliau mengikuti ditempat lain kalurahan.

Jarak dari rumah dengan tempat pengajian sekitar 3 km. melewati jalan rusak sepanjang hamparan persawahan. Dengan menaiki motor sendirian.
Berangkat mengaji tanpa ada teman, sudah merupakan nilai lebih tersendiri.

Jika tidak ada keperluan berarti maupun sakit, setiap kamis sore selalu hadir awal di majelis taklim.

Karena sudah cukup sepuh, daya tangkap dan ucap Bu Pairah tentu jauh dari peserta yang masih muda. Hal inipun tidak membuat minder semangatnya untuk bisa membaca qur’an.

Dari awal belum mengetahui jenis huruf hijaiyyah dan setelah berbilang tahun barulah bu Pairah mulai sedikit lancar membaca Al Qur’an.

Perjalanan yang ditempuh bukannya lancar lancar saja. Sudah dua kali beliau terjatuh dari sepeda motornya ketika berangkat mengaji. Hal ini juga tidak mengendurkan semangat mengajinya. Subhanallah luar biasa.

Proses dalam meraih cita cita seperti inilah yang nanti akan dinilai Allah SWT bukan hasilnya. Sudah belajar bertahun tahun, namun hasilnya masih terbata bata tentu tidak mengurangi pahala dalam mengaji.


Bagaimana dengan kita?

yang pengin ngaji qur'an dari awal wa 087738137036

Bantul 03-11-2018