Senin, 05 Maret 2018

Serunya Berburu Kawan Lama

Lima tahun belakangan, begitu marak grop grop alumni sekolah. Hal ini dipicu maraknya medsos di hampir seluruh masyarakat. Dari yang baru beberapa tahun tamat sekolah hingga sudah puluhan tahun. Data data temanpun kembali di recovery dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari di data base ke almameternya.
Pict : Ganendra.net

Banyak hal yang indah dan mengasyikan ketika berburu kawan lama yang sudah lama tidak berjumpa.

Setelah dua puluh tujuh tahun tidak bertemu. Berkunjung ke rumahnya pun belum pernah, menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan kembali. Hampir mirip kita sebagai seorang pemain dalam permainan petak umpet. Apalagi data yang di bawa sangat minim.

Sebuah pengalaman penulis ketika mencari seorang temen di sekitar Pantai Parangtritis Jogja. Hanya berbekal nama dan alamat kampungnya saja. Hampir satu jam ngalor ngidul ngulon ngetan menanyakan sebuah nama. Kebetulan kampungnya terbagi kelompok kelompok kecil kampung dengan dibatasi sawah yang kecil. Sisi utara tidak ada yang kenal, sisi tengah tidak tahu, dan sisi selatan juga tidak ada yang mengenal nama itu.

Akhirnya pulang dengan tanpa membawa hasil.

Ada sebuah ide, dengan meminta data di sekolah, namun pihak sekolahpun belum bisa mengakses data karena sekolah baru saja direnovasi, arsip lawas tersimpan di gudang. Tak kalah jeli, ku coba bertanya ke sebuah komunitas pemuda di kampung tersebut, ketua saya inbox di messenger. Ternyata dia juga tidak mengenali.

Keberadaan rumahnya mulai menemui titik terang setelah ada info dari saudara jauhnya.
Tetapi, Menemukan rumahnya juga belum berarti bisa langsung ketemu. Temen ini berada di Bekasi sedari selepas tamat sekolah. Di rumahnya pun tinggal ortunya yg sudah tua, yah..lumayanlah sudah dapat no telponnya.

Berbekal no telpon, sudah menjadi kunci kalo keberhasilan menemukan kembali teman lama. Kucoba menelpon dan kirim pesan pendek. Laahh…kog salah orang yang menerima? Aduh apa ini yang salah.

Bulan selanjutnya kembali menyambangi rumah teman tadi. Tidak hanya satu telpon yang direkap di buku catatan. Empat nomer telepon sekaligus. Adik adinya juga. Data no telpon sudah ada, tambahkan kontak ke wa. Nah…ada fasilitas watshap. Ketemu deh…

Ada pengalaman seru ketika berhasil menemukan kawan yang sudah lama tidak ketemu.


Bantul 04032018

0 komentar:

Posting Komentar