Apa yang
menarik dari sebuah Koran tua? Karena isi berita yang khas dan sesuai dengan
karakter pembacanya. Inilah gambaran sekilas tentang Harian Kedaulatan Rakyat
Yogyakarta. Koran tertua terbit di Yogyakarta dari tanggal 27 September 1945 yang
menjadi salah satu icon bagi masyarakat DIY.
SST-KR Rubrik yang paling di nanti pembaca KR Jogja |
Salah satu rubrik yang dinanti dan tidak terlewatkan ketika membaca Koran ini adalah rubrik “Sungguh
Sungguh Terjadi” (SST-KR). Berada di halaman depan pojok kanan bawah dengan huruf tebal
mencolok. Kehadirannya bisa jadi mengalahkan Head Line surat kabar tersebut.
Seperti iklan di Harian KR, Rubrik SST
KR ini, muncul setiap hari terbit. Bahkan ketika hari Ahad, ada space khusus di
halaman tengah dengan menampilkan lima atau enam artikel SST sekaligus. Ini dikarenakan
banyaknya pengirim artikel SST setiap harinya dari pembaca.
Parade SST terbit setiap hari Ahad |
Konon, hampir
setiap hari redaksi menerima puluhan artikel minimalis SST dari penjuru DIY
maupun Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan, betapa antusias warga untuk
berpartisipasi dalam menyampaikan pengalaman yang unik dan menarik di media
ini.
Begitu
banyak dan beragam penulisnya, maka terbentuklah grop penulis SST Kr yang beranggotakan para penulis SST-KR ini.
Layaknya sebuah perkumpulan acap kali mereka bertemu untuk berbagi dan saling
bertukar informasi.
Karena
intensnya penulis SST-KR mengisi rubrik ini, membuat mereka terkenal bak
sebagai seorang public figure. Bisa dilihat nama nama yang cukup beken adalah DR Warsi dari Gumilir Cilacap, seorang doctor yang sering melakukan
perjalanan ke luar negeri, artikel tulisannya berisi apa yang ditemui disana.
Hamdan Daulay, seorang dosen UIN SuKa, penulis rubric opini pun masih
menyempatkan waktu mengisi tulisan ringan di SST-KR. Nama nama lain yang cukup beken adalah Suwarno, Harkit Sasmito,dr Wildan dll.
Meski isinya
sangat sederhana, ternyata tidak semua tulisan yang dikirim bisa lolos dari
seleksi di meja redaksi. Pemilihan kata yang singkat, konten yang menarik, unik, tentu
menjadi bahan pertimbangan.
Menulis di
Rubrik SST-KR tentu dengan berbagai motivasi, seperti wahana latihan untuk
menembus tulisan di sebuah surat kabar, Menambah income, mengisi masa masa pensiun
atau hanya untuk mengisi waktu luang.
Berapa honor
yang diperoleh ketika tulisannya masuk ke SST-KR? Beberapa waktu yang lalu
mendapatkan imbal tulisan sebesar Rp. 50.000,- untuk sekali pemuatan. Jika
setelah dua minggu tidak termuat, maka redaksi akan mengirimkan lewat wesel
pos.
Semoga
harian Kedaulatan Rakyat tetap bisa eksis diantara laju zaman yang terus
menggilas.
Bantul 04032018
0 komentar:
Posting Komentar