Sabtu, 31 Maret 2018

Burung Kedasih dan Pesan Kematian

Beberapa hari belakangan ini, di akhir bulan Maret 2018. Di sekitar rumah terdengar nyaring dan jelas kicau burung Kedasih.

Di tempatku orang orang menyebutnya Emprit Gantil, Pritgantil, atau Sirit Uncuing (Jawa Barat) bahasa latinnya Cuculus Merulinus.
Burung Kedasih. pict:omkicau.com

Suara burung ini begitu khas wik..wik...wiiik.. menyeruak diantara kicauan burung piaraan tetangga. Melengking dan terdengar di pucuk pohon yang tinggi. Terdengar jelas.

Apalagi bersiul disaat malam hari setelah isya’ , tengah malam atau menjelang subuh. Lengkingannya membawa makna yang mengerikan.

Burung kedasih, sebagai makhluk tuhan selama ini dinisbatkan sebagai burung yang membawa pesan kesedihan.

Karena telah beredar mitos, bahwa munculnya burung ini  mengabarkan akan terjadi kematian di tempat yang disinggahinya.

Mitos sebagai pembawa pesan kematian ini sudah mengakar dan turun temurun berada ditengah tengah masyarakat.

Kepercayaan akan sebuah peristiwa kesedihan yang akan terjadi akhirnya mengendapkan kenyataan yang ada.

Rasa kepasrahan kepada Pencipta Makhluk seakan luruh oleh kepercayaan yang mengakar selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Tidak sampai di situ, ada cerita juga bahwa pemburu burung pun enggan dan menghindari untuk menembak burung ini.

Mereka beranggapan burung ini sebagai jelmaan syetan di dalam perutnya terdapat silet dan lain sebagainya.

Burung Kedasih sebagai pembawa pesan kematian.

Tidak sepenuhnya kita menyalahkan kepercayaan ini. Bisa jadi, suatu saat memang pernah terjadi peristiwa kematian yang sebelumnya memang burung kedasih berkeliaran di tempat itu.

Namun, kehadiran Burung Kedasih di sebuah tempat tidak bisa di klaim sepenuhnya kalau akan terjadi bencana kematian.

Selayaknya kita menyandarkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas izinNya.

Yuks..Kita buka cakrawala pandang kita lebar-lebar.

Suara burung yang merdu yang dimiliki Kedasih bukanlah pertanda hal yang buruk.

Yakinlah. Karena Sang Penguasa Alam telah menyampaikan kabar kepada kita.

Dan kepada Allah hendaknya engkau bertawakkal, bila kalian memang orang-orang yang beriman” (QS. Al Maidah : 23)

Jumat, 30 Maret 2018

Belajar Al Quran Tidak Sesulit yang Dibayangkan

Sulit!!! Begitu rerata orang beranggapan untuk belajar membaca Al-Qur'an. Karena Al Quran berbahasa arab, bukan bahasa ibu. Sehingga banyak orang mengira belajar membaca Quran itu sulit dan membosankan.

Namun, Alloh Swt memberikan jaminan kemudahan akan Al Qur'an itu sendiri.

Berbagai metode terbaru terus berinovasi  untuk mempelajari kalam illahi ini.
para muallaf pun mempelajari Al Quran lewat metode Tsaqifa.

Tsaqifa adalah salah satu dari berbagai metode pembelajaran Al Qur'an yang terus berkembang. Cara belajar ini, dikemas sedemikian rupa untuk orang orang yang sibuk dan telah dewasa. Mudah diikuti dan tidak membosankan.

Cukup dengan 5x pertemuan, pembelajar diharapkan sudah bisa mengenali dan membaca Al Quran meski dengan terbata bata.

Dengan cara yang relatif praktis ini akan semakin memicu semangat untuk lebih memperdalam dan memperlancar untuk menguasai bacaan Al Quran secara benar.

Na..Ma..Sa..Ya..Ma..La..Ro..Sa...Bagian pertama bab ini memperkenalkan huruf huruf Al Quran dengan pendekatan kosa kata yang telah akrab di telinga orang Indonesia.

Dilanjutkan dengan bab bab berikutnya yang lebih menukik dan menyenangkan dalam pembahasannya.

Metode Tsaqifa telah teruji di berbagai tempat di Kabupaten Bantul dengan hasil yang menggembirakan. Seperti di Tokolan Tirtomulyo Kretek, Masahan Mulyodadi Bambanglipuro, Grujukan Bantul Kota dan tempat yang lain di Kabupaten Bantul.

Anda bisa menghubungi 087738137036 bagi masyarakat Bantul dan sekitarnya yang ingin belajar baca Al Quran dengan metode Tsaqifa.

Kesabaran dan semangat para pembelajar dalam menuntut ilmu, semakin melapangkan jalan meraih kesuksesan dalam belajar.


Rabu, 28 Maret 2018

Muncul Suara Gemuruh di Pandak Bantul

Warga Depok Rt 03 Gilangharjo Pandak Bantul pada hari Minggu (25/3) menggelar acara doa tahlil di pinggir jalan utama kampung tersebut. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya warga untuk memohon keselamatan atas fenomena aneh yang terjadi akhir akhir ini.

Warga Depok melakukan doa keselamatan. Pict:sorotbantul.com


Ada suara gemuruh yang disertai getaran muncul di sekitar makam Kyai/nyai Cokro kusumo/ mbah Budho membuat warga khawatir. Suara yang timbul dari dalam bumi seperti batu yang terjatuh ke air dengan durasi lima sampai sepuluh menit berada di pekarangan milik Jumangin.
Suasana warga Depok Gilangharjo Pandak Bantul. Foto:krjogja.com

Upaya mencari informasi sumber suara telah dilakukan penggalian tanah sedalam 30cm. Dari situ diketahui bahwa terdapat pipa PDAM yang melintas sepanjang jalan dusun.
ilustrasi sinkhole

Seperti dilaporkan Krjogja.com, menurut seorang pakar Dr Supartoyo dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengungkapkan jika fenomena suara gemuruh dari dalam perut bumi tersebut ada beberapa pemicunya. Bisa dimungkinkan adanya lubang runtuhan atau luweng maupun sinkhole, jika lokasi munculnya suara terebut berada di daerah batu kapur atau batu gamping seperti di Gunungkidul.

Begitu banyak fenomena alam yang terjadi di sekitar kita, selayaknya semakin menambah semangat kita untuk memperbanyak amal sholeh dan menjauhi perilaku yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan Allah Ta'ala.

29032018



Sabtu, 24 Maret 2018

Hati-Hati Pasang Iklan Barang Hilang

Ketika dompet kita berisi STNK motor hilang, mau tidak mau kita harus pasang iklan di surat kabar maupun di radio. Hal ini sebagai syarat untuk mencari STNK pengganti di kantor Samsat tempat kita tinggal.

Sebuah kasus dari pemasang iklan di Harian Kedaulatan Rakyat Jogja, bahwa ketika ia pasang iklan STNK hilang, tiba tiba ada orang yang mengaku menemukan barang tersebut. Si penemu akan segera mengirimkan STNK nya setelah mendapatkan transferan dari si pemasang iklan.

Secara nalar memang lebih memudahkan dan tidak ribet dalam mengurus STNK pengganti. Namun, itu hanyalah salah satu modus penipuan dari oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan dari orang yang sedang kalut dan bingung.

Penipu mendapatkan nomer HP kita dari  iklan  yang tayang di koran, dia berusaha meyakinkan bahwa dia telah menemukan STNK yang hilang tersebut. Alih alih kita tertolong dengan mentransfer orang itu, justru kita akan rugi dua kali. STNK tetep hilang dan kita juga akan kehilangan sejumlah uang.

Jika ada orang yang mengaku menemukan STNK kita yang hilang, alangkah baiknya kita ajak COD-an. STNK kita ambil kembali dan yang menemukan kita kasih uang sebagai pengganti bensin dan pengurusan STNK.

Seandainya dia mensyaratkan untuk menstransfer sejumlah uang sebaiknya dihindari, karena itu hanyalah cara licik untuk mengelabuhi pemasang iklan barang hilang.

Semoga bermanfaat.

Bantul.24032018

Kamis, 22 Maret 2018

Profesi Langka : Tukang Repro Jam Lawas

Menekuni profesi tertentu adalah pilihan hidup. Sebagaimana banyak pilihan pilihan yang lain yang ada di dunia ini. Memilih rumah tinggal, Pekerjaan, mencari pasangan hidup dan lain sebagainya.

Pilihan kita terhadap profesi tertentu bisa menjadi  sekedar penyaluran hobi atau bahkan sebagai wahana untuk menyambung hidup.

Nur (45th) sedang mensetting ulang rangkaian jam dinding kuno.

Nur (45th) tinggal di Bantul, mulai menekuni dunia reparasi dan repro jam jam lawas sedari tahun 1995. Kemampuannya mensetting ulang arloji maupun jam dinding dikuasai secara turun temurun dari keluarganya.

Bakat alami dipadu dengan hobi merangkai, menyusun ulang, menjadi ketrampilan yang tidak didapatkan dari pendidikan formal.

Mesin jam dinding Produksi Jerman.
Beberapa jam dinding yang di koleksi keluarga di Jogja dan sekitarnya acap kali memanfaatkan kemampuannya untuk di servis.

Berbagai merk Jam dinding Produksi Jerman antri di rumahnya, seperti : Kienzle,Junghans,Fiag,Moute,GustavBeker,Bandish,fistclock maupun Moonfirts.
Perangkat servis relatif sederhana.
Ketersediaan parts jam dinding hampir hampir susah di cari di toko jam jam modern.

Kelangkaan mengharuskan harus berburu ke pasar pasar loak maupun tempat tempat rongsok barang bekas.

Ketika, sudah tidak didapati lagi, mau tidak mau harus membikin ulang part jam dengan mereka ulang. Rekayasa manual dan Ketekunan yang luar biasa di butuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Jam Dinding kuno hasil rekayasa.
Standing Clock Repro seharga Rp. 16jt.
Menekuni profesi tertentu membutuhkan kecintaan dan kesabaran.

Profesi langka tukang repro jam lawas, termasuk profesi yang mulai susah ditemui di jaman sekarang. Dibutuhkan kemampuan memahami struktur dan kinerja mesin jam lawas, ketrampilan dan ketekunan. wa 087738137036

Bantul 22032018

Minggu, 18 Maret 2018

Bubur Pagi Favorit di Kota Bantul

Dimana anda biasa makan bubur di pagi hari? Tentu di pedagang langganan dekat rumah anda. Adakah yang istimewa? Mungkin warung bubur ini bisa dijadikan perbandingan.
Warung bubur Bu Sum Mandingan

Pedagang bubur pagi di kota Bantul cukup merata. Makanan khas pagi berbahan beras ini mudah di temui di hampir setiap kampung di Wilayah Bantul. Di kota maupun di kampung kampung pelosok.

Menu bubur di pagi hari menjadi ciri khas tersendiri bagi pedagang makanan pagi. Hampir tidak terlupakan untuk menu satu ini, meski tidak begitu mengenyangkan. Namun begitu, bubur mempunyai penyuka khusus bagi orang tua ataupun yang sedang sakit karena bubur mudah dicerna.
Pesepeda olah raga pagi mampir sarapan.

Salah satu, pedagang bubur pagi di Kota Bantul adalah  warung bubur Bu Sum yang berada di Kampung Mandingan Ringinharjo Bantul. Lokasinya berada di sebelah barat Alun Alun Paseban Bantul kira kira 75m.

Warung berada persis di sebelah selatan jalan. Mepet jalan, ada sedikit sisa tanah tempat untuk parkir.
Menikmati bubur di tempat ala kadarnya.

Buka mulai jam 05.00 pagi, menu sudah siap untuk di beli. Dari bakmi lethek,gorengan, sayur lodeh hingga mangut lele. Rasa sayurnya khas lidah orang mbantul.

Yang cukup membedakan dengan warung yang lain adalah sayur khas untuk bubur yaitu sayur tholo di tambah bakmu letheknya. Ini membuat bubur Khas Bu Sum, memang cita rasa warga mBantul, apalagi dibungkus dengan daun pisang dibagian dalam.

Cukup dengan tiga lembar uang seribuan sudah bisa menikmati bubur pagi Bu Sum.
Bubur dengan sayur tholo dan tempe lethek.

Khusus hari Senin, warung Bu Sum tidak buka karena untuk istirahat pekanan. Kesehatan juga harus dijaga dong, kalo setiap hari buka badan gak kuat.

Untuk hari Minggu biasanya cukup padat, banyak para pesepeda pagi mampir di tempat ini untuk sekedar mencari sarapan setelah capek mengelilinggi kota Bantul.

Yang ingin menikmati bubur cita rasa khas Bantul silakan datang untuk mencicipinya.

Jumat, 16 Maret 2018

Siswi dari Bantul ini Luar Biasa

Okti Sulistiani Sari Siswi MAN 1 Yogyakarta Kelas XI IPS2 terbilang luar biasa. Bersekolah dengan menempuh jarak 25 km dia lakoni untuk meraih prestasi dalam impiannya.
foto:tribunnews.com

Saat ini, sangat jarang didapati anak sekolah dengan berkendara dengan sepeda onthel. Para orang tua lebih  banyak memberikan fasilitas motor untuk keperluan putra putrinya, apalagi untuk sekolah.

Kemauan keras Okti, dengan bersepeda dari rumahnya di Karanggede Triharjo Pandak Bantul membuat banyak orang takjub. Karena Kecamatan Pandak berada sekitar 7 km dari Kota Bantul. Setelah melewati Kota bantul, itu baru sepertiga dari perjalanan yang harus ditempuh.

Dua jam waktu yang ditempuh Okti dari rumahnya ke Sekolah yang berada di sebelah selatan Kampus UGM. Hal ini sudah membuktikan betapa keras kemauan anak ini dalam meraih cita citanya.

Keadaan menghimpit karena ekonomi orangtua, melecut semangatnya agar tetap bersemangat demi masa depan.

Sederet prestasi pun dia raih selama menjalani pendidikan di Mts dan MAN. Termasuk diantaranya prestasi olah raga berhasil mengukir prestasi di bidang olahraga  karate.

Semoga semangatnya dalam belajar mampu menginspirasi teman yang lain seusianya.

Senin, 12 Maret 2018

Subhanalloh, Beginilah Naluri Seorang Ibu Menyelamatkan Putranya

Peristiwa naas terjadi di Sungai Bogowonto Purworejo Jawa Tengah, Sabtu (10/03/2018) Jam 10.00 Wib.  Sebuah tank tenggelam saat membawa rombongan anak TK dan PAUD dalam rangkaian acara outbond. Dari kejadian yang mengharukan ini, terselip sepenggal kisah heroik seorang ibu dalam menyelamatkan putranya.
foto:detiknews.com

Ditulis dalam sebuah laman FB Krismanto Kiyas dari Purworejo, kisah salah satu peserta yang menjadi korban telah melakukan tindakan penyelamatan terhadap putranya.  

Adalah Ibu Behkti dan putranya Naban  selamat atas kejadian itu.

Kesigapan naluri seorang ibu terlihat jelas terhadap apa yang mereka alami.

" Begitu Tank akan terperosok dan air mulai menghujam kesemua penumpang Tank, yang dia pikirkan hanya putranya..
Dan katanya Ibu tadi segera saja melempar kan Putranya keatas air agar tidak terus hanyut.. Dan satu hal luar biasa yang lain adalah saat si Ibu tadi pingsan,
Begitu dia diselamatkan anggota TNI yang lain, kembali yang ada di pikiran nya hanyalah Putranya.. Dan dia melihat dalam sedikit ketidaksadaran anaknya baru dilakukan CPR (nafas buatan dan dibolak-balik) biar Air yang sudah terlanjur terminum oleh Putranya bisa segera keluar.
Kata Ibu tadi tubuh anak itu sudah sedikit membiru..
Dan Alhamdulillah nya Putra dan Ibu tadi Selamat.. ALLAHUAKBAR.. Allah Maha Besar dan Maha Berkehendak atas hambanya.."

Naluri seorang ibu adalah lebih mengutamakan keselamatan buah hatinya dibandingkan atas keselamatan dirinya.

Semoga kita bisa mengambil ibroh dari kejadian ini.

Minggu, 11 Maret 2018

Adakah yang Memperhatikan Mereka?

Dalam mencerdaskan bangsa ini tidak terlepas dari peran besar seorang pengajar. Pengajar tidak harus berlatar belakang pendidikan tinggi, bahkan boleh jadi hanya dengan ilmu yang minim. Pengajar juga tidak harus tergabung dalam jajaran PNS dengan segala fasilitasnya.
Foto: Koleksi Pribadi

Guru ngaji adalah bagian dari para pengajar yang dengan sabar membangun jiwa bangsa yang lebih cerdas dan berakhlak luhur. Dengan penuh kesabaran mereka bersungguh sungguh dalam tugas mulia ini.
Foto:Koleksi Pribadi.

Berbeda dengan ustadz ustadz yang sudah terkenal dan job sana sini. Guru ngaji jauh dari hingar bingar publikasi. Berusaha membimbing mengajar rakyat jelata meski tanpa imbalan uang. Kalaupun ada biasanya sekedar untuk ongkos bensin.

Meski dengan tugas yang begitu mulia, guru ngaji acapkali menjadi profesi yang kurang diperhitungkan di masyarakat kita. Kurang mendapatkan tempat dan juga perhatian terhadap diri dan keluarganya kurang terlayani dengan semestinya.
Foto:Koleksi Pribadi

Beberapa teman penulis, adalah guru ngaji dengan pendapatan sangat minim. Banyak kekurangan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Jika ada yang berminat untuk membantu bisa wa ke 087738137036.

Jumat, 09 Maret 2018

7 Golongan yang Akan Mendapat Naungan Allah

 
embunhati.com
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا 
البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Amma ba’du
Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita berbagai karunia. Karunia terbesar yang Allah berikan adalah karunia Iman dan Islam. Karena Islam adalah nikmat terbesar dibandingkan lainnya seperti nikmat harta dan kenikmatan dunia.
Bagaimana cara mensyukuri nikmat yang telah Allah karuniakan?
Kita diperintahkan untuk menikmatan takwa kita pada Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi akhir zaman, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada Ummahatul Mukmin, kepada para sahabat tercinta, kepada khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum) serta yang mengikuti para salaf tadi dengan baik hingga akhir zaman.

Para jama’ah shalat jumat rahimani wa rahimakumullah …

Ada hadits yang patut direnungkan pada kesempatan Jumat kali ini yaitu mengenai mereka yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Yang dimaksudkan naungan di sini adalah naungan ‘Arsy Allah sebagaimana dikuatkan riwayatnya oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2: 144).

Hadits lengkapnya berbunyi sebagai berikut.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ
(1) imam yang adil,
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)

Pertama yang akan mendapatkan naungan Allah adalah pemimpin yang adil.

Pemimpin ini bersikap adil. Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.

Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia dan kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah pemuda yang jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu lalai, di antara mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Ada kesempatan untuk bermain game, atau ngebut-ngebutan di sore hari, atau bermain band, waktu mereka habis untuk hal-hal sia-sia semacam itu, bahkan maksiat pun ada yang dijadikan hobi. Untuk saat ini jarang sekali kita lihat pemuda yang mau sadar untuk ke masjid kecuali yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin ibadah dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.




Ketiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid. (kumanthil).

Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di rumah. Sampai pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.

Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat setelah shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada dalam majelis ilmu dengan mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bisa juga pengertian orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika mendengar suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat. Pegawai kantoran bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash sholah, hayya ‘alash sholah. Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya selalu terkait masjid.

Keempat adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.

Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput.

Kelima, ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’

Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya.

Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan permaisuri Raja Mesir yang menggodanya. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dalam zina.

Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

لاَ حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”
Ini lima golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Demikian khutbah pertama ini.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Amma ba’du
Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …
Golongan keenam yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.

Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tangan kanan yang berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang paling dekat saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.

Namun boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh pada orang lain. Juga sedekah boleh dilakukan terang-terangan jika yang dimaksud adalah sedekah wajib (seperti zakat dan nafkah keluarga).

Lalu golongan ketujuh yang akan mendapatkan naungan Allah adalah,

وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.
Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga terkadang air matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada Allah.
Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama itu disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’.

Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam tujuh golongan di atas yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa yang bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah ini.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

This entry was posted in

Senin, 05 Maret 2018

Serunya Berburu Kawan Lama

Lima tahun belakangan, begitu marak grop grop alumni sekolah. Hal ini dipicu maraknya medsos di hampir seluruh masyarakat. Dari yang baru beberapa tahun tamat sekolah hingga sudah puluhan tahun. Data data temanpun kembali di recovery dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari di data base ke almameternya.
Pict : Ganendra.net

Banyak hal yang indah dan mengasyikan ketika berburu kawan lama yang sudah lama tidak berjumpa.

Setelah dua puluh tujuh tahun tidak bertemu. Berkunjung ke rumahnya pun belum pernah, menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan kembali. Hampir mirip kita sebagai seorang pemain dalam permainan petak umpet. Apalagi data yang di bawa sangat minim.

Sebuah pengalaman penulis ketika mencari seorang temen di sekitar Pantai Parangtritis Jogja. Hanya berbekal nama dan alamat kampungnya saja. Hampir satu jam ngalor ngidul ngulon ngetan menanyakan sebuah nama. Kebetulan kampungnya terbagi kelompok kelompok kecil kampung dengan dibatasi sawah yang kecil. Sisi utara tidak ada yang kenal, sisi tengah tidak tahu, dan sisi selatan juga tidak ada yang mengenal nama itu.

Akhirnya pulang dengan tanpa membawa hasil.

Ada sebuah ide, dengan meminta data di sekolah, namun pihak sekolahpun belum bisa mengakses data karena sekolah baru saja direnovasi, arsip lawas tersimpan di gudang. Tak kalah jeli, ku coba bertanya ke sebuah komunitas pemuda di kampung tersebut, ketua saya inbox di messenger. Ternyata dia juga tidak mengenali.

Keberadaan rumahnya mulai menemui titik terang setelah ada info dari saudara jauhnya.
Tetapi, Menemukan rumahnya juga belum berarti bisa langsung ketemu. Temen ini berada di Bekasi sedari selepas tamat sekolah. Di rumahnya pun tinggal ortunya yg sudah tua, yah..lumayanlah sudah dapat no telponnya.

Berbekal no telpon, sudah menjadi kunci kalo keberhasilan menemukan kembali teman lama. Kucoba menelpon dan kirim pesan pendek. Laahh…kog salah orang yang menerima? Aduh apa ini yang salah.

Bulan selanjutnya kembali menyambangi rumah teman tadi. Tidak hanya satu telpon yang direkap di buku catatan. Empat nomer telepon sekaligus. Adik adinya juga. Data no telpon sudah ada, tambahkan kontak ke wa. Nah…ada fasilitas watshap. Ketemu deh…

Ada pengalaman seru ketika berhasil menemukan kawan yang sudah lama tidak ketemu.


Bantul 04032018

Minggu, 04 Maret 2018

Yang Begitu Terkenal Bagi Orang Jogja

Apa yang menarik dari sebuah Koran tua? Karena isi berita yang khas dan sesuai dengan karakter pembacanya. Inilah gambaran sekilas tentang Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Koran tertua terbit di Yogyakarta dari tanggal 27 September 1945 yang menjadi salah satu icon bagi masyarakat DIY.
SST-KR Rubrik yang paling di nanti pembaca KR Jogja

Salah satu rubrik yang dinanti dan tidak terlewatkan ketika membaca Koran ini adalah rubrik “Sungguh Sungguh Terjadi” (SST-KR).  Berada di halaman depan pojok kanan bawah dengan huruf tebal mencolok. Kehadirannya bisa jadi mengalahkan Head Line surat kabar tersebut.

Seperti iklan di Harian KR, Rubrik SST KR ini, muncul setiap hari terbit. Bahkan ketika hari Ahad, ada space khusus di halaman tengah dengan menampilkan lima atau enam artikel SST sekaligus. Ini dikarenakan banyaknya pengirim artikel SST setiap harinya dari pembaca.
Parade SST terbit setiap hari Ahad

Konon, hampir setiap hari redaksi menerima puluhan artikel minimalis SST dari penjuru DIY maupun Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan, betapa antusias warga untuk berpartisipasi dalam menyampaikan pengalaman yang unik dan menarik di media ini.

Begitu banyak dan beragam penulisnya, maka terbentuklah grop penulis SST Kr  yang beranggotakan para penulis SST-KR ini. Layaknya sebuah perkumpulan acap kali mereka bertemu untuk berbagi dan saling bertukar informasi.

SST-KR memang melegenda, hadir setiap hari menyapa dengan konten yang lucu,menarik,aneh dan menginspirasi. Penulisnya pun beragan dengan berbagai latar belakang social dan pendidikan. Peneliti, dosen,tukang becak, pedagang mainan,loper Koran,dokter, hingga mahasiswa yang sedang belajar menulis.

Karena intensnya penulis SST-KR mengisi rubrik ini, membuat mereka  terkenal bak sebagai seorang public figure. Bisa dilihat nama nama yang cukup beken adalah DR Warsi dari Gumilir Cilacap, seorang doctor yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, artikel tulisannya berisi apa yang ditemui disana. Hamdan Daulay, seorang dosen UIN SuKa, penulis rubric opini pun masih menyempatkan waktu mengisi tulisan ringan di SST-KR. Nama nama lain yang cukup beken adalah Suwarno, Harkit Sasmito,dr Wildan dll.


Meski isinya sangat sederhana, ternyata tidak semua tulisan yang dikirim bisa lolos dari seleksi di meja redaksi. Pemilihan kata yang singkat, konten yang menarik, unik, tentu menjadi bahan pertimbangan.

Menulis di Rubrik SST-KR tentu dengan berbagai motivasi, seperti wahana latihan untuk menembus tulisan di sebuah surat kabar, Menambah income, mengisi masa masa pensiun atau hanya untuk mengisi waktu luang.

Berapa honor yang diperoleh ketika tulisannya masuk ke SST-KR? Beberapa waktu yang lalu mendapatkan imbal tulisan sebesar Rp. 50.000,- untuk sekali pemuatan. Jika setelah dua minggu tidak termuat, maka redaksi akan mengirimkan lewat wesel pos.


Semoga harian Kedaulatan Rakyat tetap bisa eksis diantara laju zaman yang terus menggilas.

Bantul 04032018