Bahkan melakukan pekerjaan di sawah, tidak lupa saya kenakan arloji tua merk NELSON. Jam lawasan dengan memutar crown terlebih dahulu untuk memutar jarum jarum detik dan menitnya. Saya menamainya sebagai jam petani, karena seringnya saya pergunakan untuk ke sawah.
Ketika asyik berada disawah dengan tanaman dan rerumputan hijau saya alokasikan waktu yang ada karena agenda setiap hari yang berjubel. Saya tidak mau hanya gegara rumput hijau dan mengairi sawah yang kering, akan menggagalkan agenda hari itu.
Bukankah hidup manusia terdiri atas bilangan waktu ke waktu?? Kita jadi rugi dunia akherat manakala keteledoran kita dalam mengatur waktu.
Arloji selain sebagai penanda waktu. Fungsinya sekarang bergeser menjadi aksesoris penambah ganteng yang memakainya. Desain sedemikian rupa terus berkembang.
Dengan bahan produksi yang fantastis, desain oke nilai sebuah arloji membumbung, bahkan melampaui harga sebuah sepeda motor umum yang dipakai masyarakat.
Maka, ada sebagian pecinta arloji lawas berburu dan mengkoleksi arloji arloji yang masih mulus, penampilan gagah, mesin masih akurat dan tidak di produksi lagi. Nilainya semakin hari semakin susah di jangkau penyuka arloji yang kantongnya agak tipis.
0 komentar:
Posting Komentar