Subhanallah amazing!!! Ketika kubaca laporan
baitul maal (lembaga micro pengelola ZIS) masjid kami tahun ini menyalurkan paket sembako kepada jamaah sebanyak 38 paket senilai @Rp.140.000,- atau dengan total
Rp. 5.320.000,- (lima juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah).
|
Laporan menjelang bulan syawal 1439 H |
Tidak berselang lama tersiar kabar bahwa lembaga ini menerima titipan
zakat maal senilai 5,1jt dari tiga orang jamaahnya.
Nilai yang begitu fantastis untuk sebuah
baitul maal tingkat RT di kampung yang biasa biasa saja.
|
ilustrasi |
Berbeda dengan dana yang bisa terkumpul di
Masjid Jogokaryan Yogyakarta, Masjid barometer kemajuan pengelolaan dakwah kemasjidan yang sudah terkenal se Indonesia tentunya.
Masjid kami adalah masjid kampung yang biasa biasa saja. jamaahnya sebagian besar petani kecil dan pekerja harian lepas, tidak ada pengusaha yang relatif besar.
|
illustrasi |
Sejauh ini peran
baitul maal lebih dominan dalam menyantuni
orang sakit dan meninggal, namun ternyata
BM (baitul maal) berpeluang besar untuk
mensejahterakan jamaahnya.
Pertama kali yang di bangun Rasulullah ketika bermukim di Madinah adalah dengan membangun masjid, dari sinilah pembangunan peradaban secara menyeluruh (kaffah) di mulai.
|
pendampingan anak anak juga bagian dari pembangunan manusia seutuhnya. |
Beberapa pengembangan program
BM yang layak dipikirkan untuk langkah maju kedepan dalam mensejahterakan jamaahnya.
Hal ini dilakukan setelah, berbagai santunan tali asih sudah dilaksanakan. Terlebih, beberapa jamaah yang cukup berada, mulai
melirik dan sadar mengamanahkan belanjaan hartanya untuk kemaslahatan dan pengembangan kesejahteraan jamaah masyarakat sekitar.
Program program itu adalah :
1. Pemutihan hutang.
Hidup berada ditengah tengah masyarakat yang masih sederhana, sering dijumpai tetangga yang tidak mempunyai penghasilan yang tidak menentu.
|
Pemutihan hutang. |
Sementara untuk memenuhi hajat hidupnya sering tutup lubang gali lubang. Atau kebutuhan diluar dari perkiraan, membuat tetangga yang tidak berpenghasilan mencari hutangan.
Bahkan ada tetangga yang mengandalkan dana hutangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hal seperti ini, tentu menjadi perhatian pengelola BM untuk membantu meringankan beban dengan melunasi hutang yang telah dilakukan.
Caranya dengan memberikan sejumlah uang kepada lembaga atau perorangan yang meminjamkan uang kepada jamaah ini. Berapa jumlah yang dia hutang, BM sebagai dewa penolong dengan membayar tunai.
2. Bea siswa pendidikan.
Pemberian
bea siswa kepada anak anggota jamaah yang membutuhkan dana untuk kelangsungan pendidikan putranya. Beberapa kondisi jamaah terlihat berat dalam membayar biaya pendidikan untuk anaknya.
|
Program bea siswa pendidikan. |
Hal ini dikarenakan penghasilan yang tidak begitu besar, tersedot habis untuk memenuhi hajat dasar manusia,
BM bisa beraksi dengan mendatangi sekolah/pesantren anak anggota jamaah yang kekurangan tersebut. Membayar sebanyak kemampuan BM bisa
tiga bulan, satu semester atau bahkan
satu tahun.
Jika memungkinkan dengan memberikan peralatan alat tulis sebagai penunjang proses belajar mengajar.
BM sudah menjadi lembaga penolong atas kelangsungan pendidikan anak kurang mampu.
Program seperti ini
bernilai jariyyah, yang tidak akan putus meskipun muzakki sudah meninggal dunia.
3. Pengembangan usaha mandiri.
Bantuan
modal yang aman dari riba, merupakan salah satu alternatif bagi anggota jamaah yang ingin meningkatkan atau merintis usaha untuk
mendiri. Beberapa ratus ribu rupiah disisihkan untuk pengembangan usaha ekonomi anggota jamaah.
|
Pemberian modal usaha mandiri. |
Ketika anggota jamaah ini sukses dalam menjalankan usahanya, bukan mustahil dia akan lebih komit untuk membantu saudara yang lain melalui BM.
Atau ada anggota jamaah yang ingin berusaha mandiri, yang sebelumnya ia berprofesi buruk di masyarakat, pemberian modal ini, menjadi salah satu bagian dari
jalan menuju pertaubatannya.
4. Pembangunan fasilitas keluarga miskin.
Meski pemerintah sudah menggalakan program
pengentasan kemiskinan kepada masyarakat luas. Ternyata tidak semua bisa menikmatinya. Ada satu dua yang luput dari program ini.
Lantai rumah masih tanah lembab, belum ada
WC keluarga meski sederhana atau
kamar mandi masih ala kadarnya belum tertutup rapat..
|
Rumah tradisional lombok sebagai illustrasi |
BM hadir dengan memberikan
bantuan material dan tenaga untuk membantu terwujudnya fasilitas keluarga tersebut.
BM bisa bekerjasama dengan RT setempat dalam mendapatkan data warga miskin dan secara bergotong royong menciptakan keluarga yang sejahtera.
Apakah tulisan ini sekedar mimpi??
Tulisan ini hanya hasil pemikiran sederhana setelah mengamati perjalanan sebuah
baitul maal kelas RT yang mulai merangkak mensejahterakan warga jamaahnya.
Ternyata Baitul Maal berperan strategis dalam mensejahterakan anggota jamaahnya menuju masyarakat madani.
Wallahu'alam bi showab.
Bantul, 2 Syawal 1439 H.