Ada yang tau jawabnya? Yaps!! Salah satunya adalah karena Al Qur’an akan memberikan syafaatnya ketika nanti di hari kiamat. Sebuah pertolongan yang luar biasa, ketika saat itu tidak ada penolong yang lain.
“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong orang yang membacanya.” (HR Muslim).
Ada yang lain? ya, karena sebagian besar ibadah dalam Islam berbahasa arab bersumber dari Al Qur'an. Maka dengan mempelajarinya menambah kesempurnaan dalam beribadah. Dan itu tidaklah sulit.
Al Qur’an, meski berbahasa asing, namun dalam kenyataan sangat mudah untuk dipelajari bagi siapapun. Tidak harus berpendidikan menengah atau tinggi.
Berbagai metode pembelajaran terus berkembang sebagai wahana untuk mempelajarinya.
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah yang mengambil pelajaran?” (Al Qomar (54):17)
Metode Tsaqifa salah satu metode pembelajaran Al Qur’an yang sangat praktis. Dirancang bagi calon pembelajar yang sibuk, namun mempunyai semangat untuk belajar.
Dengan target hanya lima kali pertemuan, muta'alim (pembelajar) diharapkan mampu membaca Al Qur’an. Metode pembelajaran ini disusun oleh Ustadz Umar Taqwim dari Magelang Jawa Tengah.
Terbukti mudah.
Al qur'an yang berisi 6236 Ayat, 114 Surat dan terbagi atas 30 Juz mempelajarinya bukanlah sesuatu yang sulit. Sampai sampai mudah untuk dihafal. Bahkan seusia anak anak.
Bu Pairah (75th) yang tinggal di Minggir Sleman mampu belajar dari nol hingga membaca Al Qur’an meski terbata. Maklum perangkat lisannya sudah tidak genap lagi. Di sisa umurnya, bisa banyak dimanfaatkan sebaik baiknya dengan membaca kitab suci ini.
Yang belum bisa baca Qur’an. Yuks bareng bareng kita mempelajarinya. Area Bantul dan sekitarnya bisa wa ke 087738137036
Sabtu, 11 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar